SAMPO
DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Penulis
: Ghaida Nisa, S.Pd
ghaidanisa02@gmail.com
Abstrak
Rambut
merupakan salah satu mahkota bagi kaum wanita. Tidak sedikit juga kaum
laki-laki memperhatikan penampilan rambuntnya. Terkadang trend gaya rambut pun
menyelimuti hiruk pikuk kehidupan wanita. Mengikuti perkembangan gaya rambut
bagi kaum adam dan hawa menjadi salah satu gaya hidup manusia. Banyak wanita
yang merawat dengan baik rambutnya. Salah satu merawat rambut dengan
membersihkan rambut secara rutin dengan keramas. Kegiatan keramas biasanya
menggunakan sampo. Bahan kimia yang terkandung dalam sampo. sampo didefinisikan
sebagai yaitu sediaan yang mengandung surfaktan dalam bentuk yang
cocok dan berguna untuk menghilangkan kotoran dan lemak yang melekat
pada rambut dan kulit kepala agar tidak membahayakan
rambut, kulit kepala, dan kesehatan si pemakai. Pada awalnya shampoo dibuat
dari berbagai jenis bahan yang diperoleh dari sumber alam, seperti sari biji
rerak, sari daging kelapa, sari abu merang ( sekam padi). Shampoo yang
menggunakan bahan alam sudah banyak ditinggalkan, dan diganti dengan shampo
yang dibuat dari detergen. Bahan utama pada shampoo adalah surfaktan
(sabun dan detergent). Sampo mengandung bahan kimia: Sodium Lauryl,
Diethanolamine, Parabens, Formaldehyde, Ammonium Xylene Sulfonate.
Kata kunci : sampo,
bahan kimia
Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari manusia
merawat tubuh dengan berbagai cara. Salah satu yang dimiliki manusia adalah
rambut. Rambut merupakan salah satu mahkota bagi kaum wanita. Tidak sedikit
juga kaum laki-laki memperhatikan penampilan rambuntnya. Terkadang trend gaya
rambut pun menyelimuti hiruk pikuk kehidupan wanita. Mengikuti perkembangan
gaya rambut bagi kaum adam dan hawa menjadi salah satu gaya hidup manusia. Banyak
wanita yang merawat dengan baik rambutnya. Salah satu merawat rambut dengan
membersihkan rambut secara rutin dengan keramas. Kegiatan keramas biasanya
menggunakan sampo.
Sebagaian masyarakat hanya
mengguakan sampo untuk kebutuhan keramas tanpa melihat komposisi zat kimia yang
digunakan dalam pembuatan sampo. Masyarakat saat ini harus lebih cerdas dalam
memilih produk untuk sampo. Banyak orang yang terkadang tidak cocok dengan
suatu sampo dan menimbulkan berbagai macam seperti ketombe, rambut bercabang,
kering dll. Setiap jenis rambut dianjurnya untuk memilih sampo sesuai dengan
jenis rambutnya. Berbagai macam produk sampo yang ada di swalayan untuk
memenuhi kebutuhan manusia dengan tepat.
Bahan kimia yang terkandung dalam
sampo sangat mempengaruhi efektifitas sebuah sampo. Fungsi sampo yang semula
hanya membersihkan rambut sekarang berkembang menjadi multifungsi. Berbagai
macam seperti rambut agar hitam, rambut agar lurus, rambut agar tidak
berketombe, rambut agar wangi, rambut agar lembut dll. Semakin banyak tuntutan
terhadap sampo, maka industri terus berinovasi dalam menciptakan produk sampo
yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Bagian
Inti
Sampo (bahasa
Inggris: Shampoo) adalah sejenis cairan, seperti sabun, yang berfungsi
untuk meningkatkan tegangan permukaan kulit (umumnya kulit kepala) sehingga
dapat meluruhkan kotoran (membersihkan). Kegiatan membersihkan kulit
kepala dan rambut ini disebut keramas. Pada saat keramas, individu
dianggap melakukan perawatan dengan mencuci rambut dan kulit kepala agar bersih
dari minyak, debu, serpihan kulit, dan kotoran lain yang menempel dirambut
seiring aktivitas yang dilakukannya.
Dalam
pengertian ilmiahnya, sampo didefinisikan sebagai yaitu sediaan yang
mengandung surfaktan dalam bentuk yang cocok dan berguna untuk
menghilangkan kotoran dan lemak yang melekat
pada rambut dan kulit kepala agar tidak membahayakan
rambut, kulit kepala, dan kesehatan si pemakai.
Sampo
pada umumnya digunakan dengan mencampurkannya dengan air dengan tujuan untuk
melarutkan minyak alami yang dikeluarkan oleh tubuh untuk melindungi rambut dan
membersihkan kotoran yang melekat. Namun tidak semua sampo berupa
cairan atau digunakan dengan campuran air, ada juga sampo kering berupa serbuk
yang tidak menggunakan air. Sampo kering ini selain digunakan oleh manusia,
lebih umum digunakan untuk binatang peliharaan seperti kucing yang tidak
menyukai bersentuhan dengan air ataupun anjing. Beberapa industri yang
memproduksi sampo atau perawatan rambut umumnya juga mengeluarkan produk
kondisioner dengan tujuan untuk mempermudah pengguna sampo menata kembali
rambutnya.
Macam-macam sampo
1.
Sampo untuk rambut diwarnai dan dikeriting
Sampo
ada yang dibuat khusus untuk rambut yang dicat, diberi warna atau dikeriting
karena rambut cukup menderita dengan masuknya cairan kimia hingga rambut dan
hal ini bisa mempengaruhi kondisi kesehatan rambut. Sampo jenis ini lembut
sehingga cocok untuk rambut yang telah mengalami proses kimiawi.
2.
Sampo untuk membersihkan secara menyeluruh
Sampo
untuk membersihkan secara menyeluruh biasanya mengandung acid atau asam yang di
dapat dari apel, lemon, atau cuka yang berfungsi untuk menghilangkan residu
atau sisa produk perawatan semacam creambath,
busa untuk rambut, hairspray, lilin rambut, jelly rambut, dan produk lainnya
yang tertinggal di kulit kepala. Jenis sampo ini sangat cocok digunakan saat
rambut akan melalui proses kimiawi agar rambut dan kulit kepala benar-benar
bersih dengan tujuan proses kimiawi yang digunakan pada pengeritingan,
pewarnaan dapat di serap dengan baik.Karena unsur asam mengurangi minyak maka
jenis sampi ini dapat membuat rambut menjadi kering jika digunakan terlalu
sering dan disarankan untuk mengunakannya paling banyak dalam jangka waktu satu
kali seminggu.
3.
Sampo penambah volume
Jenis
sampo ini mengandung protein yang membuatrambut terlhat lebih berisi atau
tebal. Bila dipakai terlalu sering maka akan terjadi penumpukan residu atau
sisa sampo sehingga mengakhibatkan rambut terlihat tidak bersih. Jika rambut
termasuk jenis rambut yang halus, lepek atau mengembang, tipis maka bisa
digunakan jenis sampo ini. Namun hindari penggunaan yang terlalu sering.
Bentuk-Bentuk Sampo
Sampo
disajikan dala berbagai bentuk meliputi bubuk, emulsi, krim atau pasta dan
larutan.
1.
Sampo bubuk
sebagai
dasar sampo digunakan sabun bubuk, sedangkan sebagai zat pengencer biasanya
digunakan natrium karbonat, natrium bikabonat, natrium seskuikarbonat,
dinatrium fosfat atau boraks. Sampo jenis ini dapat dikombinasikan dengan zat
warna alam hena atau kamomil, sehiingga dapat memberikan efek pewarnaan pada
rambut. Agar dalam air sadah dapat berbusa, biasanya bubuk sabun diganti dengan
natrium laurilsulfat.
gambar
1. sampo bubuk
2.
Sampo emulsi
Sampo
ini mudah dituang karena konsistensinya tidak begitu kental.Tergantung dari
jenis zat tambahan yang digunakan. sampo ini diedarkan dengan berbagai nama
seperti sampo lanolin, sampo telur, sampo protein, sampo brendi, sampo susu,
sampo lemon atau bahkan sampo strawberry.
gambar
2. sampo emulsi
3.
Sampo krim atau pasta
Sebagai
bahan dasar yang digunakan natrium alkilsulfat dari jenis alkohol rantai sedang
yang dapat memberikan konsistensi kental. Untuk membuat sampo pasta digunakan
malam seperti setilalkohol sebagai pengental. Dan sebagai pemantap busa dapat
digunakan dietanolamida minyak kelapa atau isopronolamida laurat.
gambar
3. sampo krim
4.
Sampo larutan
Sampo
larutan merupakan larutan jernih. Faktor yang harus diperhatikan dalam
formulasi sampo ini meliputi viskositas, warna, keharuman, pembentuka dan
stabilitas busa dan pegawetan. Zat pengawet yang lazim digunakan meliputi 0,2%
larutan formaldehida, 40% garam febilraksa, kedua zat ini sangat beracun
sehingga perlu memperhatikan batas kadar yang ditetapkan pemerintah, Parfum
yang digunakan sebanyak 0,3%-1% tetapi umumnya berkadar 0,5%.
gambar
4. sampo larutan
Shampoo
adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud keramas rambut, sehingga
setelah itu kulit kepala dan rambut menjadi bersih, dan sedapat mungkin menjadi
lembut, mudah diatur dan berkilau. Dan merupakan produk perawatan rambut
yang digunakan untuk menghilangkan minyak, debu, serpihan kulit, dan kotoran
lain dari rambut. Kata shampoo berasal dari bahasa Hindi champo, bentuk
imperatif dari champna, "memijat". Di Indonesia dulu shampoo
dibuat dari merang yang dibakar menjadi abu dan dicampur dengan air.
Shampoo
adalah suatu zat yang terdiri dari surfaktan, pelembut, pembentuk busa,
pengental dan sebagainya yang berguna untuk membersihkan kotoran yang melekat
pada rambut seperti sebum, keringat, sehingga rambut akan kelihatan lebih
bersih, indah dan mudah ditata.
Sebuah
formulasi shampoo yang baik mempunyai kemampuan khusus yang dapat
meminimalisasi iritasi mata, mengontrol ketombe (dandruff) serta dapat
memperbaiki struktur rambut secara keseluruhan.
Preparat
shampoo harus meninggalkan kesan harum pada rambut, lembut dan mudah
diatur, memiliki performance yang baik (warna dan viskositas yang baik) harga
yang murah dan terjangkau. Secara spesifik suatu shampoo harus:
1. Mudah
larut dalam air, walapun air sadah tanpa mengalami pengendapan
2. Memiliki
daya bersih yang baik tanpa terlalu banyak menghilangkan minyak dari
kulit kepala
3. Menjadikan
rambut halus, lembut serta mudah disisir
4. Cepat
bebusa dan mudah dibilas serta tidak menimbulkan iritasi jika
kontak dengan mata
5. Memiliki
pH yang baik netral maupun sedikit basa
6. Tidak
iritasi pada tangan dan kulit kepala
7. Memiliki
performa yang baik
Antidandruff
shampoo merupakan shampooyang ditujukan untuk mengontrol sel kulit mati dikulit
kepala, formulasinya hamper sama seperti shampoo lain tetapi ditambahkan bahan
aktif seperti senium sulfide, zinc pirythion, sulfur.
Shampoo,
bila dicampur dengan air, dapat melarutkan minyak alami yang dikeluarkan oleh
tubuh untuk melindungi rambut. Setelah mencuci rambut dengan shampoo, biasanya
digunakan produk conditioner agar rambut mudah ditata kembali.
Shampoo
untuk bayi dibuat sedemikian rupa sehingga tidak perih di mata. Shampoo untuk
binatang juga dapat mengandung insektisida untuk membunuh kutu. Beberapa
shampoo manusia tidak dapat digunakan untuk binatang karena mengandung seng
(misalnya shampoo anti ketombe). Logam ini tidak beracun bagi manusia, namun
berbahaya bagi binatang.
Pada
awalnya shampoo dibuat dari berbagai jenis bahan yang diperoleh dari
sumber alam, seperti sari biji rerak, sari daging kelapa, sari abu merang (
sekam padi). Shampoo yang menggunakan bahan alam sudah banyak
ditinggalkan, dan diganti dengan shampo yang dibuat dari detergen.
Agar
shampo berfungsi sebagaimana disebutkan diatas, shampoo harus memiliki
sifat sebagai berikut :
- Shampoo harus
dapat membentuk busa yang berlebih, yang terbentuk dengan cepat, lembut
dan mudah dihilangkan dengan membilas dengan air.
- Shampoo harus
mempunyai sifat detergensi yang baik tetapi tidak berlebihan, karena jika
tidak kulit kepala menjadi kering.
- Shampoo harus
dapat menghilangkan segala kotoran pada rambut, tetapi dapat mengganti
lemak natural yang ikut tercuci dengan zat lipid yang ada didalam
komposisi shampo. Kotoran rambut yang dimaksud tentunya sangat
kompleks yaitu : sekret dari kulit, sel kulit yang rusak, kotoran yang
disebabkan oleh lingkungan dan sisa sediaan kosmetik.
- Tidak
mengiritasi kulit kepala dan juga mata.
- Shampoo harus
tetap stabil. Shampo yang dibuat transparan tidak boleh menjadi
keruh dalam penyimpanan. Viskositas dan pH nya juga harus tetap
konstan, shampo harus tidak terpengaruh oleh wadahnya ataupun jasadrenik
dan dapat mempertahankan bau parfum yang ditambahkan kedalamnya.
Detergen
yang digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan shampo memiliki sifat fisikokimia
tersendiri yang umumnya tidak sepenuhnya searah dengan ciri sifat yang
dikehendaki untuk shampo. Umumnya, detergen dapat melarutkan lemak
dan daya pembersihnya kuat, sehingga jika digunakan untuk keramas rambut, lemak
rambut dapat hilang, rambut menjadi kering, kusam dan mudah menjadi kusut,
menyebabkan sukar diatur.
Sifat
detergen yang terutama dikehendaki untuk shampo adalah kemampuan membangkitkan
busa. Jenis detergen yang paling lazim diedarkan tergolong alkil sulfat,
terutama laurilsulfat, juga alkohol monohidrat dengan rantai C10 – 18.
Sifat detergen ini tergantung pada panjang rantai alkohol lemak yang
digunakan. Homolog rendah seperti C12 ( lauril ) dan C14 ( miristil )
memiliki sifat yang lebih baik dibandingkan dengan homolog yang lebih tinggi
seperti C16 ( palmitil ) dan C18 ( stearil ) dalam hal memberikan busa dan
basah dengan sifat pembersih yang baik, meskipun suhu rendah. Detergen
alkilsulfat yang dibuat dari alkohol lemak, kelarutannya menurun dengan
meningkatnya homolog rantai karbonnya, sehingga shampo yang dibuat dari
detergen alkilsulfat dengan atom C16-18 tidak dapat disimpan pada suhu
rendah. Kelarutan detergen alkilsulfat dalam air berkurang, sehingga
tidak begitu berbusa, lagipula detergen ini dipengaruhi oleh efek air sadah.
Detergen
alkilsulfat dengan alkohol lemak dengan rantai karbon kurang dari 10 seperti C8
( kaprilil ) dan C10 ( kapril ) lebih condong menunjukkan sifat iritasi. Detergen
alkilsulfat dengan rantai karbon 12 – 14 adalah noniritan, memberikan cukup busa
pada suhu kamar, dan tidak mudah rusak dalam penyimpanan.
Trietanolamina
( TEA ) laurilsulfat dianggap paling luas dapat diterima untuk digunakan dalam
pembuatan shampo, disamping itu dalam penyimpanan tetap stabil. Amonium
alkilsulfat, meskipun memiliki keaktifan pembersih yang sedang, tetapi jarang
digunakan untuk pembuatan shampo, karena suhu padatnya tinggi. Biasanya
senyawa ini digunakan sebagai campuran detergen seperti nampak pada amonium
monoetanolamina atau amonium trietanolamina alkilsulfat. Shampo dengan
formulasi tersebut memiliki pembersih dan pembusa yang baik, rambut yang
dikeramas dengan shampo ini masih mudah diatur.
Di
samping itu detergen yang digunakan untuk pembuatan shampo, harus memiliki
sifat berikut :
1. Harus
bebas reaksi iritasi dan toksik, terutama pada kulit dan mata atau mukosa
tertentu.
2. Tidak
boleh memberikan bau tidak enak, atau bau yang tidak mungkin ditutupi dengan
baik.
3. Warnanya
tidak boleh menyolok
CARA PEMBUATAN SAMPO
a. Shampoo
krim atau pasta
Detergen
dipanaskan dengan air pada suhu pada lebih kurang 800 dalam panci dinding
rangkap, sambil terus diaduk. Tambahkan zat malam, terus diaduk lebih kurang 15
menit. Biarkan campuran ini pada suhu lebih kurang 40-500C. Tambahkan parfum,
aduk terus hingga homogen; lanjutkan pengadukan untuk menghilangkan udara.
Wadahkan selagi panas.
b. Shampoo
larutan
Jika
digunakan alkilolamida, mula-mula zat ini dilarutkan dalam setengah bagian
detergen yang digunakan dengan pemanasan hati-hati. Kemudian tambahkan sisa
detergen sedikit demi sedikit, sambil terus diaduk; tambahkan zat warna yang
telah dilarutkan dalam air secukupnya; jika masih terdapat sisa air tambahkan
sedikit demi sedikit, sambil terus diaduk untuk mencegah terjadinya busa.
BAHAN
UTAMA
Bahan utama pada
shampoo adalah surfaktan (sabun dan detergent). Sabun adalah garam dan asam
lemak. Hasil reaksi antara lemak dan minyak hewan dan tumbuhan dengan alkali (Contoh
: NaOH,KOH) Kekurangan : tidak membentuk busa oleh air sadah, diatasi dengan
penambahan chelating agent.
a. Anionik
·
Gol. Alkyl benzene sulfonat
Mis. Sodium dodecyl benzene sulfonate
·
Gol. Primary alkyl sulfat
Mis. Triethanolamine lauryl sulfate
·
Gol. Secondary alkyl sulfat
Mis. Lauryc monoglyceride ammonium sulfate
·
Gol. Sarcosine
Mis. Laurosyl sarcoine, Cocoyl sarcosine
b. Kationik
Garam amonium kuarterner
Mis. Dstearyl dimethyl ommonium chloride, dilauryl dimethyl ammonium chloride, cetyl trimethyl ammonium bromida.
Garam amonium kuarterner
Mis. Dstearyl dimethyl ommonium chloride, dilauryl dimethyl ammonium chloride, cetyl trimethyl ammonium bromida.
c.
Amfoterik
Mis. Miranol
Mis. Miranol
d. Non Ionik
Mis. Tween, Pluronic F-68
Mis. Tween, Pluronic F-68
ZAT
TAMBAHAN SHAMPOO
Untuk memperbaiki sifat
detergen yang menunjukkan pengaruh jelek terhadap rambut, perlu ditambahkan zat
tambahan shampo dalam formulasi shampo.
1. Alkolobromida
asam lemak
Digunakan
untuk meningkatkan stabilitas busa dan memperbaiki viskositas. Zat ini
merupakan hasil kondensasi asam lemak dengan monoetanolamina (MEA),
dietanolamina ( DEA ), atau isopropanolamina yang sesuai.
2. Lemak bulu domba, lanolin
atau salah satu derivatnya, kolesterol, oleilalkohol, dan asetogliserida. Digunakan
untuk maksud memperbaiki efek kondisioner detergen dasar shampo yang
digunakan, sehingga rambut yang dikeramasshampokan akan mudah diatur dan
memberikan penampilan rambut yang serasi.
3. Asam
amino
Terutama asam amino essensial,
digunakan sebagai zat tambahan shampo dengan harapan, setelah rambut dikeramas,
zat ini akan tetap tertinggal pada kulit kepala dan rambut, dan berfungsi
sebagai pelembab, karena asam amino memiliki sifat higroskopik yang akan
memperbaiki kelembaban rambut.
4. Zat
tambahan shampoo lain
Terdiri
dari berbagai jenis zat, umunya diharapkan untuk menimbulkan efek terhadap
pembentukan dan stabilisasi busa ; meliputi zat golongan glikol,
provinilpirolidon, karboksimetilselulosa, dan silikon cair, terutama yang
kadarnya lebih kurang 4%.
- Form
Boidel
Bahan yang meningkatkan kualitas, volume, dan stabilitas busa. Membantu meningkatkan stabilitas dan efek kondisioner. Contoh : dodecyl benzene sulfonate, lauroyl monoethanolomide. - Conditioning
agent
Merupakan bahan berlemak yang memudahkan rambut untuk disisir. conditioning agent melapisi helai rambul → halus dan mengkilap. Harus mudah dibilas, tidak meninggalkan rasa berminyak (lengket) di rambut. Contoh lanolin, minyak mineral, telur, polipeptida - Opacifying
agent
Bahan yang memberikan warna buram pada shampoo. Penting pada pembuatan shampoo jenis krim & losio. Contoh : Cetyl alcohol, stearyl alcohol, spermaceti, glycol monodistearate, Mg stearate - Clarifying
agent
Bahan yang digunakan untuk mencegah kekeruhan pada shampoo terutama untuk shampoo dengan bahan utama sabun. Penting pada pembuatan shampoo cair (likuid shampoo). Contoh : butil alkohol, isopropil alkohol etil alkohol, metilen glikol, EDTA - Cleating
agen Sequestering agent
Bahan yang mencegah terbentuknya sabun Ca atau Mg karena air sadah. Contoh : asam sitrat, EDTA. Dapat digantikan oleh surfaktan non-ionik - Thickening
agent
Bahan yang meningkatkan viskositas shampoo. Contoh : gom akasia, tragakan, CMC, Methocel. Kekurangan : dapat membentuk lapisan film pada helai rambut - Preservatif
Bahan yang berguna melindungi sampo dari mikroba yang dapat menyebabkan rusaknya sampo, Harus dipilih. Contoh : formadehid, etil alkohol, ester parahidroksibenzoat - Anti
dandruff agent
Anti dandruff agent umumnya bersifat antimikroba, ditambahkan ke dalam shampoo dalam jumlah kecil. Contoh : Sulfur, Asam Salisilat, Resorsinol, Selenium Sulfida, Zink Piriton - Penunjang
Stabilitas
Bahan-bahan tertentu dapat ditambahkan ke dalam sampo dengan tujuan menunjang stabilitas shampoo (stability additive)
• Antioxidant
Mencegah perubahan warna dan bau sediaan akibat oksidosi,
• Sunsreen
• Sunsreen
PENUTUP
KESIMPULAN
Shampoo adalah suatu
zat yang terdiri dari surfaktan, pelembut, pembentuk busa, pengental dan
sebagainya yang berguna untuk membersihkan kotoran yang melekat pada rambut
seperti sebum, keringat, sehingga rambut akan kelihatan lebih bersih, indah dan
mudah ditata.
Detergen
yang digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan shampo memiliki sifat fisikokimia
tersendiri yang umumnya tidak sepenuhnya searah dengan ciri sifat yang
dikehendaki untuk shampo. Umumnya, detergen dapat melarutkan lemak
dan daya pembersihnya kuat, sehingga jika digunakan untuk keramas rambut, lemak
rambut dapat hilang, rambut menjadi kering, kusam dan mudah menjadi kusut,
menyebabkan sukar diatur. Sampo mengandung bahan kimia: Sodium Lauryl,
Diethanolamine, Parabens, Formaldehyde, Ammonium Xylene Sulfonate.
DAFTAR PUSTAKA
Precilia Stevani. 2013. Kosmetik
Sampo. pada laman http://preciliaestevani.blogspot.co.id/2013/06/makalah-kosmetologi-shampoo.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Sampo