LEMBAR
JAWABAN MID ASESMEN
Disusun
dalam rangka pelaksanaan ujian tengah semester mata kuliah Asesmen Pembelajaran
Dosen
Pengampu: Dr. Ali Sunarso, M.Pd
Oleh:
Ghaida
Nisa
NIM.
1401412217
Rombel:
09
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2014
1. Pertanyaan:
Jelaskan
perbedaan pengertian-pengertian yang berkaitan dengan evaluasi berikut ini, dan
lengkapi dengan contoh-contohnya !
a.
Asesmen
dengan evaluasi,
b.
Penilaiaan
dengan pengukuran,
c.
Evaluasi
formatif dengan evaluasi sumatif
d.
Pengevaluasian
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik
Jawaban
:
a.
Assesmen dapat diartikan sebagai proses
untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk
dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik yang menyangkut kurikulumnya,
program pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah.
Contoh
assesmen :
Pemberian
ulangan harian mata pelajaran matematika pada siswa kelas 4 kemudian di
kumpulkan kepada guru.
Evaluasi
adalah proses pemberian makna atau penetapan kualitas hasil pengukuran dengan
cara membandingkan angka hasil pengukuran tersebut dengan kriteria tertentu.
Contohn evaluasi :
Guru memberikan skor terhadap ulangan
harian mata pelajaran matematika yang dikerjakan siswa kelas 4
b.
Penilaian adalah penerapan berbagai cara
dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh
mana hasil belajar siswa atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan)
siswa. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi
belajar seorang siswa.
Contoh penilaian :
Memberikan tes pada peserta didik untuk
menilai penguasaan dari suatu materi
Pengukuran adalah proses pemberian angka
atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan dimana seorang
siswa telah mencapai karakteristik tertentu.
Contoh pengukuran :
Dalam
suatu ulangan harian, andi mendapat nilai 60.
c.
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang
dilaksanakan di akhir pokok bahasan, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan
pembelajaran. Bertujuan untuk mengukur penguasaan suatu materi
Contohnya : guru mengadakan ulangan
harian, guru memberikan penilaian hasilsiswa dalam menjawab soal.
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilaksanakan setelah sekumpulan program
pelajaran selesai diberikan.
Contohnya
: guru memberi skor akhir pada sebuah tes
d.
Pengevaluasian ranah kognitif, dilakukan
dengan memberi penetapan suatu hasil dengan melibatkan kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi,
menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi.
Contohnya : guru mengadakan ulangan
harian untuk melihat sejaauh mana kemampuan siswa menguasai materi dan
memberikan skor berupa angka pada akhir dari sebuah tes
Pengevaluasian ranah Afektif, dilakukan
dengan memberi penetapan suatu hasil dengan melibatkan watak perilaku seperti perasaan, minat,
sikap, emosi, dan nilai.
Contohnya : guru menetapkan suatu
prilaku siswa dalam penilaian
Pengevaluasian ranah psikomotor,
dilakukan dengan memberi penetapan suatu hasil dengan:
·
pengamatan langsung dan penilaian
tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung.
·
sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu
dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan,
keterampilan, dan sikap,
·
beberapa waktu sesudah pembelajaran
selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya.
Contohnya : guru mengamati siswa saat
melakukan roll depan
2. Pengambilan
keputusan adalah inti kerja melakukan asesmen terhadap obyek yang dievaluasi.
Pertanyaan:
a.
Apakah wujud keputusan yang maksud tersebut
? beri contohnya !
b.
Apakah ada kesamaan dan perbedaan antara
wujud keputusan yang diambil pada saat guru mengevaluasi siswa dengan pada saat
guru melakukan asesmen institusi (lembaga)?
c.
Apakah ciri-ciri butir suatu tes disebut
baik, jelaskan !
d.
Mengapa evaluasi harus berbasis pada tujuan
dalam evaluasi pengajaran ?
Jawaban
:
a.
Berdasarkan data yang telah dihimpun,
diolah, dianalisis, dan disimpulkan maka Anda sebagai guru atau evaluator bisa
mengambil keputusan atau merumuskan kebijakan sebagai tindak lanjut konkret
dari kegiatan penilaian. Dengan demikian, seluruh kegiatan penilaian yang telah
dilakukan akan membawa banyak manfaat karena terjadi berbagai perubahan dan
atau perbaikan. Wujud keputusan yang dimaksud adalah tindakan selanjutnya yang
akan diambil atau dilakukan setelah melakukan penilaian. Tindakan selanjutnya
tersebut harus disesuaikan dengan hasil penilaian.Contoh : Guru memutuskan
untuk menyatakan siswa tersebut naik kelas atau tinggal kelas.
b. Terdapat kesamaan dan perbedaan
antara wujud keputusan yang diambil pada saat guru mengevaluasi siswa dengan
pada saat guru melakukan asesmen institusi (lembaga). Persamaan Kedua proses
evaluasi tersebut sama-sama menghasilkan suatu keputusan, guru untuk memberi
keputusan atas penilaian yang telah dilakukan, seperti menyakatan naik atau
tidak naiknya siswa dan baik atau kurang baiknya kinerja para pegawai di
institusi.
Perbedaannya terletak pada subyek
yang diberikan keputusan, yaitu siswa dan pegawai di institusi tertentu.
c.
Ciri-ciri butir suatu tes disebut baik:
Valid
Soal
dikatakan valid bila dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, validitas
soaldapat dilihat dari kesesuaian soal dengan tujuan instruksional khusus dan
tujuan pengukuran yang telah ditetapkan.
Relevan
Tes
yang relevan mengandung soal-soal yang dapat mengukur kemampuan belajar sesuai
dengan tingkat kemampuan yang ditetapkan dalam indikator pencapaian hasil
belajar (Ranah kognitif, afektif dan psikhomotor).
Spesifik
Soal
harus direncanakan sedemikian rupa agar jawabannya pasti dan tidak menimbulkan
ambivalensi atau spakulasi dalam memberikan jawaban.
Representatif
Soal
tes sebaiknya dikembangkan dari satuan materi yang jelas cakupannya, dan
bersifat komprehensif dalam pengertian materi tes harus mencakup seluruh materi
pengajaran, untuk itu seluruh pokok bahasan (sub pokok bahasan) idealnya
harusterwakili dalam soal tes.
Seimbang
Dalam
proses pengajaran dosen akan tahu persis, bahwa setiap pokok bahasanmemiliki
tingkat kesulitan yang berbeda, soal tes dikatakan seimbang bila pokok bahasan yang terpenting mendapat porsi
terbanyak dalam soal. Kalau dalam keadaanterpaksa hal tersebut tidak dapat
dilakukan maka keseimbangan dapat dicapai denganmemberikan bobot yang berbeda
pada pokok bahasan yang memiliki tingkat kesulitanyang berbeda.
Sensitif
Syarat
ini berkait erat dengan taraf kesukaran soal, butir tes yang baik harus
memilikisensitivitas untuk membedakan siswa yang benar-benar menguasai materi
denganyang tidak, hal ini tidak akan tercapai bila soal terlalu sulit sehingga
semua siswatidak dapat mengerjakan, atau soal yang terlalu gampang sehingga
semua siswa dapatmengerjakan dengan benar.
Fair
Tes
hasil ujian hendaklah bersifat terbuka dalam pengertian tidak mengandung
jebakan, jelas cakupan materinya, kejalasan norma yang dipakai serta
kriteriakeberhasilannya. Dalam pelaksanaannya obyektif, tidak merugikan
kelompok tertentu.
Praktis
Dalam
pengertian bahwa tes tidak sulit untuk dilaksanakan dilihat dari segi
pembiayaan maupun pelaksanaanya.Tes yang baik harus efisien dan mudah untuk
dilaksanakan.
d.
Evaluasi harus berbasis pada tujuan
dalam evaluasi pengajaran karena tujuan diadakannya evaluasi setelah proses
pembelajaran adalah untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
yang tercantum dalam Rencana Pelaksaan Pembelajaran telah tercapai atau belum, sehingga
diperlukan alat indikator keberhasilan, yaitu melalui adanya evaluasi
pengajaranyang isinya selaras dengan tujuan pembelajaran.
3. Seorang
guru bila hendak mengajar harus memiliki Sillabus (kurikulum), RPP,
mendeskripsikan SK, KD, dan indikator.
Pertanyaan:
a.
Seberapa pentingkah peranan silabus,
RPP, KD, SK dan indikator yang kita ketahui sebelum mengajar ? jelaskan!
b.
Apakah tolok ukur yang hendak dicapai dalam
pengevaluasian ranah kognitif, ranah afektif dan psikomotorik ? bila ada persamaan
dan perbedaan dari ketiga ranah tersebut jelaskan dan beri contohnya !
c.
Apakah kurikulum itu ? dan apa pula yang
dimaksud indikator dan kompetensi ? jelaskan !
d.
Sebutkan jenis-jenis evaluasi jika dikaitkan
dengan fungsi dan tujuan evaluasi ! jelaskan masing-masing !
Jawaban
:
a.
Dalam hal ini silabus, RPP, KD, SK, dan
indikator sangat penting sebagai sebuah panduan sebelum melaksanakan
pembelajaran. Pembelajaran yang diterapkan harus mengacu pada tujuan
pendidikan, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan. Guru harus memiliki
perencanaan yang baik dalam mengembangkan pembelajaran . Perencanaan tersebut
termuat dalam silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang didalamnya memuat SK, KD dan
indikator terdapat pada standar isi yang disusun oleh Badan Standar Pendidikan
Nasional ( BSNP) yang telah diberlakukan di Indonesia. Silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) memiliki manfaat dalam pembelajaran sebagai
acuan dalam suatu pembelajaran.
b.
Tolak ukur penilaian ketiga ranah
tersebut menggunakan taksonomi Bloom. Ada perbadaan tolok ukur yang hendak
dicapai dalam pengevaluasian ranah kognitif, ranah afektif dan psikomotorik.
ranah
kognitif:
·
Pengetahuan
pengetahuan terhadap fakta, konsep,
definisi, daftar, rumus, teori. Contoh : Mengemukakan arti, menamakan, membuat
daftar, mendiskripsikan sesuatu.
·
Pemahaman
Pengertian terhadap hubungan factor –
factor, antar konsep, antar data, hubungan sebab akibat.Contoh : mengungkapkan
gagasan/ pendapat, membedakan, mendiskripsikan dengan kata – kata sendiri.
·
Aplikasi
Menggunakan pengetahuan untuk memecahkan
masalah atau menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari – hari. Contoh:
melakukan percobaan, membuat peta, menghitung kebtuhan, dll.
·
Analisis
Menentukan bagian – bagian dari suatu
masalah, penyelesaian, atau gagasan dan menunjukkan hubungan antar bagian
tersebut.Contoh : mengidentifikasi factor penyebab, merumuskan masalah, dll
·
Evaluasi
Mempertimbangkan dan menilai benar –
salah, baik dan buruk, bermanfaat – tak bermanfaat.Contoh : beradu argumentasi,
memilih solusi yang baik.
·
Kreaitfitas
Merumuskan, merencanakan, memproduksi.
Contoh: membuat kerajinan tangan, membuat pola bangun ruang sederhana
Ranah
Afektif
·
Penerimaan : kepekaan terhadap fenomena; menunjukkan perhatian yang
terkontrol
·
Responsi :
menunjukkan perhatian aktif, menanggapi
·
Acuan nilai : Menunjukkan konsistensi perilaku yang mengandung nilai
·
Organisasi : Menentukan saling berhubungan antar nilai
·
Karakterisasi : Suatu nilai yang menjadi karakter, telah mampu mengontrol
tingkah laku individu
Ranah
Psikomotor
·
Gerak reflex : Responsi terhadap stimulus tanpa sadar
·
Gerakan dasar : Gerakan yang terpola dan dapat ditebak
·
Gerakan persepsi : Gerakan yang sudah meningkat karena dibantu kemampuan perceptual
c.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan suatu kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
Indikator
merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan
pendidikan, dan potensi daerah. Indikator digunakan sebagai dasar untuk
menyusun alat penilaian.
Kompetensi
adalah adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secarakonsisten
sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yangdimiliki oleh
peserta didik.
d.
Ada 5 jenis evaluasi jika dikaitkan
dengan fungsi dan tujuan evaluasi yaitu:
Evaluasi
Formatif
yakni
penilaian yang dilaksanakan pada setiap akhir pokok bahasan, tujuannya untuk mengetahui tingkat
penguasaan siswa terhadap pokok bahasan
tertentu. Informasi dari evaluasi formatif dapat dipakai sebagai umpan
balik bagi pengajar mengenai proses
pengajaran.
Evaluasi
Sumatif
yaitu
penilaian yang dilakukan pada akhir satuan programtertentu, (catur wulan,
semester atau tahun ajaran), tujuannya untuk melihat prestasiyang dicapai peserta
didik selama satu program yang secara lebih khusus hasilnyaakan merupakan nilai
yang tertulis dalam raport dan penentuan kenaikan kelas.
Evaluasi
Diagnostik
yaitu
penilaian yang dilakukan untuk melihat kelemahansiswa dan faktor-faktor yang
diduga menjadi penyebabnya, dilakukan untuk keperluan pemberian bimbingan
belajar dan pengajaran remidial, sehingga aspek yang dinilai meliputi kemampuan
belajar, aspek-aspek yang melatarbelakangikesulitan belajar yang dialami anak
serta berbagai kondisi khusus siswa.
Evaluasi
penempatan ( placement )
yaitu
penilaian yang ditujukan untuk menempatkan siswa sesuai dengan bakat, minat,
dan kemampuannya, misalnya dalam pemilihan jurusan atau menempatkan anak pada
kerja kelompok dan pemilihankegiatan tambahan. Aspek yang dinilai meliputi
bakat, minat, kesanggupan, kondisi phisik, kemampuan dasar, keterampilan dan
aspek khusus yang berhubungan dengan proses pengajaran.
Evaluasi
Seleksi
yakni
penilaian yang ditujukan untuk menyaring atau memilihorang yang paling tepat pada
kedudukan atau posisi tertentu. Evaluasi ini dilakukankapan saja diperlukan.
Aspek yang dinilai dapat beraneka ragam disesuaikan dengantujuan seleksi, sebab
tujuannya adalah memilih calon untuk posisi tertentu, karena ituanalisis dari
evaluasi ini biasanya menggunakan kriteria yang bersifat relatif atau berdasar
norma kelompok.
4. Penskoran
tes bentuk pilihan ganda ada 3 macam, yakni ; penskoran tanpa ada koreksi jawaban,
penskoran ada koreksi jawaban, dan penskoran dengan butir beda bobot.
Pertanyaan
:
a.
Pada suatu soal tes mata pelajaran IPS
kelas 5 bentuk pilihan ganda ada 40
butir. Aliya dapat menjawab benar 10. Berapakah score Aliya yang diperoleh jika
menggunakan penskoran tanpa ada koreksi ?
b.
Pada suatu soal tes mata pelajaran PKn kelas
4 bentuk pilihan ganda ada 50 butir,
tiap butir terdiri 4 opsi pilihan. Jika dalam
evaluasi tersebut Armahedi dapat menjawab benar 30 butir, menjawab salah 12,
dan tidak dijawab ada 8 butir, berapakah score Armahedi yang diperoleh ?
Penyelesaian:
a.)
Skor Aliya = B / N x 100 = 10 / 4 x 100 = 25
b.)
Butir soal yang tidak dijawab diberi skor 0 Diketahui: B = 30; S = 12 ; P = 4 ;
N = 50Ditanya: Skor Armahedi?
5. Buatlah
contoh model penilaian portofolio lengkapilah dengan tabel fisualisasi sehingga
guru-guru teman sejawat saudara dapat memahami kinerja saudara dari tampilan
kolom-kolom yang saudara pola lalu bandingkan antara asesmen kinerja dengan tes
konvensional !
Jawaban :
Contoh
Penilaian Portofolio
Nama Siswa :
Bintang
Fitri
Kelas :
V
Mata Pelajaran :
Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu :
1 Semester
Sampel yang dikumpulkan :
Karangan
No
|
SK/KD
|
Aspek yang dinilai
|
keterangan
|
||
Kosa Kata
|
Sistematika Penulisan
|
Tata bahasa
|
|||
1
|
Menulis Karangan deskriptif
|
|
|
|
|
2
|
Membuat resensi Buku
|
|
|
|
|
6. Jenis-jenis
asesmen alternative menurut McGraw-Hill
School Divisionada 9 macam, sebut / jelaskan masing-masing dengan melengkapi
contoh kongkritnya di kelas !
Jawaban
:
Ada
banyak jenis asesmen alternatif, menurut McGraw-Hill School Division (dalam
Ibrahim, 2003), macam asesmen alternatif antara lain adalah:
1.
Asesmen kinerja (Performance
assessment).
Asesmen
kinerja disebut juga dengan asesmen perbuatan (unjuk kerja). Asesmen kinerja
dilakukan untuk menilai tugas-tugas yang dilakukan oleh siswa, sehingga guru
dapat memiliki informasi yang lengkap tentang siswa.
Contoh
: dalam suatu diskusi guru mengamati kinerja siswa, dan menggunakan rubik
sebagai alat penilaiannya.
2.
Observasi dan pertanyaan (Observation
and Questioning).
Observasi
terkait dengan kegiatan evaluasi proses dan hasil belajar dapat dilakukan
secara formal yaitu observasi dengan menggunakan instrumen yang sengaja
dirancang untuk mengamati unjuk kerja dan kemajuan belajar peserta didik,
maupun observasi informal yang dapat dilakukan oleh pendidik tanpa menggunakan
instrumen.
Contoh : dengan mengamati keterampilan siswa, dengan
tabel pengamatan sebagai alat instrumennya.
3.
Presentasi dan Diskusi (Presentation and
Discussion).
Misalnya
dalam pembelajaran PKn tentang menampilkan sikap cinta lingkungan guru membagi
kelas menjadi 5 kelompok. Kemudian siswa disuruh untuk mendiskusikan tata cara
hidup berdampingan dengan semua makhluk ciptaan tuhan. Setelah selesai
berdiskusi guru menyuruh untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
4.
Proyek dan Investigasi.
Penilaian proyek merupakan kegiatan
penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu
tertentu.
Tugas tersebut berupa suatu investigasi
sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan
penyajian data. Anda mungkin pernah bahkan sering meminta siswa melakukan suatu
tugas secara berkelompok, dimana kegiatan tersebut dapat dirancang oleh siswa
atau guru bahkan menghasilkan suatu produk.
Contoh
: dalam pemebelajaran IPS, siswa disuruh untuk menganalisis bentuk-bentuk prilaku
yang muncul sebagai dampak globalisasi.
5.
Portofolio dan Jurnal.
Portofolio
adalah kumpulan dokumen dan karya-karya peserta didik dalam karya tertentu yang
diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkembangan belajar dan prestasi
siswa.
Jurnal
pada dasarnya merupakan catatan siswa selama berlangsungnya proses
pembelajaran, sehingga jurnal berisi deskripsi proses pembelajaran dengan kekuatan dan kelemahan siswa terkait
dengan kinerja ataupun sikap.
Contoh
: kelas I SD siswa belajar sains dengan
beberapa kompetensi diantaranya mengenal anggota tubuh, mengetahui
fungsi-fungsi anggota tubuh dan mengidentifikasi cara mempelihara kesehatan
anggota tubuh manusia.
6.
Wawancara (interview) dan
konferensi.
Wawancara
adalah cara untuk memperoleh informasi mendalam yang diberikan secara lisan dan
spontan, tentang wawasan, pandangan atau aspek kepribadian peserta didik.
Konferensi
adalah diskusi tidak formal yang melibatkan guru dengan siswa
Contoh
: Guru ingin melakukan bimbingan terhadap siswa yang mengalami kesulitan
belajar dengan melalui tanya-jawab secara intensif.
7.
Evaluasi diri oleh siswa.
Penilaian
diri merupakan teknik penilaian yang digunakan agar peserta didik dapat
mengemukakan kelebihan dan kekurangan diri dalam berbagai hal. Penilaian diri
adalah suatu teknik penilaian dimana peserta didik diminta untuk menilai
dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian
kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu didasarkan atas
kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Contoh
: setelah pembelajaran selesai, siswa diberi form format penilaian terhadap
diri sendiri
8.
Tes buatan siswa.
Adakalanya guru meminta siswa untuk membuat soal
sendiri, setelah itu soal tersebut diberikan kepada siswa lain untuk menjawab
pertanyaan tersebut, begitu juga sebaliknya.
9. Pekerjaan Rumah.
Guru
memberikan tugas yang harus dikerjakan dirumah, seperti pelajaran Bahasa Indonesia
mendengarkan berita. Siswa di minta untuk menyimak berita dari televisi
kemudian mencatat pokok-pokok beritanya.