water blaster

water blaster

Kamis, 30 Oktober 2014

UTS ASSESMEN

images.jpg

LEMBAR JAWABAN MID ASESMEN
Disusun dalam rangka pelaksanaan ujian tengah semester mata kuliah Asesmen Pembelajaran
Dosen Pengampu: Dr. Ali Sunarso, M.Pd





Oleh:
Ghaida Nisa
NIM. 1401412217
Rombel: 09




PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014



1.      Pertanyaan:
Jelaskan perbedaan pengertian-pengertian yang berkaitan dengan evaluasi berikut ini, dan lengkapi dengan contoh-contohnya !
a.       Asesmen dengan evaluasi,
b.      Penilaiaan dengan pengukuran,
c.       Evaluasi formatif dengan evaluasi sumatif
d.      Pengevaluasian ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik

Jawaban :
a.       Assesmen dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik yang menyangkut kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah.
Contoh assesmen :
Pemberian ulangan harian mata pelajaran matematika pada siswa kelas 4 kemudian di kumpulkan kepada guru.

Evaluasi adalah proses pemberian makna atau penetapan kualitas hasil pengukuran dengan cara membandingkan angka hasil pengukuran tersebut dengan kriteria tertentu.
Contohn evaluasi :
Guru memberikan skor terhadap ulangan harian mata pelajaran matematika yang dikerjakan siswa kelas 4

b.      Penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar siswa atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) siswa. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang siswa.
Contoh penilaian :
Memberikan tes pada peserta didik untuk menilai penguasaan dari suatu materi

Pengukuran adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan dimana seorang siswa telah mencapai karakteristik tertentu.
Contoh pengukuran :
Dalam suatu ulangan harian, andi mendapat nilai 60.

c.       Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan di akhir pokok bahasan, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan pembelajaran. Bertujuan untuk mengukur penguasaan suatu materi
Contohnya : guru mengadakan ulangan harian, guru memberikan penilaian hasilsiswa dalam menjawab soal.
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilaksanakan setelah sekumpulan program pelajaran selesai diberikan.
Contohnya : guru memberi skor akhir pada sebuah tes
d.      Pengevaluasian ranah kognitif, dilakukan dengan memberi penetapan suatu hasil dengan melibatkan  kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi.
Contohnya : guru mengadakan ulangan harian untuk melihat sejaauh mana kemampuan siswa menguasai materi dan memberikan skor berupa angka pada akhir dari sebuah tes

Pengevaluasian ranah Afektif, dilakukan dengan memberi penetapan suatu hasil dengan melibatkan  watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai.
Contohnya : guru menetapkan suatu prilaku siswa dalam penilaian

Pengevaluasian ranah psikomotor, dilakukan dengan memberi penetapan suatu hasil dengan:
·         pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung.
·         sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap,
·         beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya.
Contohnya : guru mengamati siswa saat melakukan roll depan

2.      Pengambilan keputusan adalah inti kerja melakukan asesmen terhadap obyek yang dievaluasi.
Pertanyaan:
a.       Apakah wujud keputusan yang maksud tersebut ? beri contohnya !
b.      Apakah ada kesamaan dan perbedaan antara wujud keputusan yang diambil pada saat guru mengevaluasi siswa dengan pada saat guru melakukan asesmen institusi (lembaga)?
c.       Apakah ciri-ciri butir suatu tes disebut baik, jelaskan !
d.      Mengapa evaluasi harus berbasis pada tujuan dalam evaluasi pengajaran ?

Jawaban :
a.       Berdasarkan data yang telah dihimpun, diolah, dianalisis, dan disimpulkan maka Anda sebagai guru atau evaluator bisa mengambil keputusan atau merumuskan kebijakan sebagai tindak lanjut konkret dari kegiatan penilaian. Dengan demikian, seluruh kegiatan penilaian yang telah dilakukan akan membawa banyak manfaat karena terjadi berbagai perubahan dan atau perbaikan. Wujud keputusan yang dimaksud adalah tindakan selanjutnya yang akan diambil atau dilakukan setelah melakukan penilaian. Tindakan selanjutnya tersebut harus disesuaikan dengan hasil penilaian.Contoh : Guru memutuskan untuk menyatakan siswa tersebut naik kelas atau tinggal kelas.
b.      Terdapat kesamaan dan perbedaan antara wujud keputusan yang diambil pada saat guru mengevaluasi siswa dengan pada saat guru melakukan asesmen institusi (lembaga). Persamaan Kedua proses evaluasi tersebut sama-sama menghasilkan suatu keputusan, guru untuk memberi keputusan atas penilaian yang telah dilakukan, seperti menyakatan naik atau tidak naiknya siswa dan baik atau kurang baiknya kinerja para pegawai di institusi.
Perbedaannya terletak pada subyek yang diberikan keputusan, yaitu siswa dan pegawai di institusi tertentu.

c.       Ciri-ciri butir suatu tes disebut baik:
Valid
Soal dikatakan valid bila dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, validitas soaldapat dilihat dari kesesuaian soal dengan tujuan instruksional khusus dan tujuan pengukuran yang telah ditetapkan.
Relevan
Tes yang relevan mengandung soal-soal yang dapat mengukur kemampuan belajar sesuai dengan tingkat kemampuan yang ditetapkan dalam indikator pencapaian hasil belajar (Ranah kognitif, afektif dan psikhomotor).
Spesifik
Soal harus direncanakan sedemikian rupa agar jawabannya pasti dan tidak menimbulkan ambivalensi atau spakulasi dalam memberikan jawaban.
Representatif
Soal tes sebaiknya dikembangkan dari satuan materi yang jelas cakupannya, dan bersifat komprehensif dalam pengertian materi tes harus mencakup seluruh materi pengajaran, untuk itu seluruh pokok bahasan (sub pokok bahasan) idealnya harusterwakili dalam soal tes.
Seimbang
Dalam proses pengajaran dosen akan tahu persis, bahwa setiap pokok bahasanmemiliki tingkat kesulitan yang berbeda, soal tes dikatakan seimbang bila pokok  bahasan yang terpenting mendapat porsi terbanyak dalam soal. Kalau dalam keadaanterpaksa hal tersebut tidak dapat dilakukan maka keseimbangan dapat dicapai denganmemberikan bobot yang berbeda pada pokok bahasan yang memiliki tingkat kesulitanyang berbeda.
Sensitif
Syarat ini berkait erat dengan taraf kesukaran soal, butir tes yang baik harus memilikisensitivitas untuk membedakan siswa yang benar-benar menguasai materi denganyang tidak, hal ini tidak akan tercapai bila soal terlalu sulit sehingga semua siswatidak dapat mengerjakan, atau soal yang terlalu gampang sehingga semua siswa dapatmengerjakan dengan benar.

Fair
Tes hasil ujian hendaklah bersifat terbuka dalam pengertian tidak mengandung jebakan, jelas cakupan materinya, kejalasan norma yang dipakai serta kriteriakeberhasilannya. Dalam pelaksanaannya obyektif, tidak merugikan kelompok tertentu.

Praktis
Dalam pengertian bahwa tes tidak sulit untuk dilaksanakan dilihat dari segi pembiayaan maupun pelaksanaanya.Tes yang baik harus efisien dan mudah untuk dilaksanakan.

d.   Evaluasi harus berbasis pada tujuan dalam evaluasi pengajaran karena tujuan diadakannya evaluasi setelah proses pembelajaran adalah untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yang tercantum dalam Rencana Pelaksaan Pembelajaran telah tercapai atau belum, sehingga diperlukan alat indikator keberhasilan, yaitu melalui adanya evaluasi pengajaranyang isinya selaras dengan tujuan pembelajaran.
3.      Seorang guru bila hendak mengajar harus memiliki Sillabus (kurikulum), RPP, mendeskripsikan SK, KD, dan indikator.
Pertanyaan:
a.       Seberapa pentingkah peranan silabus, RPP, KD, SK dan indikator yang kita ketahui sebelum mengajar ? jelaskan!
b.      Apakah tolok ukur yang hendak dicapai dalam pengevaluasian ranah kognitif, ranah afektif dan psikomotorik ? bila ada persamaan dan perbedaan dari ketiga ranah tersebut jelaskan dan beri contohnya !
c.       Apakah kurikulum itu ? dan apa pula yang dimaksud indikator dan kompetensi ? jelaskan !
d.      Sebutkan jenis-jenis evaluasi jika dikaitkan dengan fungsi dan tujuan evaluasi ! jelaskan masing-masing ! 
Jawaban :
a.       Dalam hal ini silabus, RPP, KD, SK, dan indikator sangat penting sebagai sebuah panduan sebelum melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran yang diterapkan harus mengacu pada tujuan pendidikan, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan. Guru harus memiliki perencanaan yang baik dalam mengembangkan pembelajaran . Perencanaan tersebut termuat dalam silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang didalamnya memuat SK, KD dan indikator terdapat pada standar isi yang disusun oleh Badan Standar Pendidikan Nasional ( BSNP) yang telah diberlakukan di Indonesia. Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) memiliki manfaat dalam pembelajaran sebagai acuan dalam suatu pembelajaran.

b.      Tolak ukur penilaian ketiga ranah tersebut menggunakan taksonomi Bloom. Ada perbadaan tolok ukur yang hendak dicapai dalam pengevaluasian ranah kognitif, ranah afektif dan psikomotorik.

ranah kognitif:

·         Pengetahuan
pengetahuan terhadap fakta, konsep, definisi, daftar, rumus, teori. Contoh : Mengemukakan arti, menamakan, membuat daftar, mendiskripsikan sesuatu.
·         Pemahaman
Pengertian terhadap hubungan factor – factor, antar konsep, antar data, hubungan sebab akibat.Contoh : mengungkapkan gagasan/ pendapat, membedakan, mendiskripsikan dengan kata – kata sendiri.
·         Aplikasi
Menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah atau menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari – hari. Contoh: melakukan percobaan, membuat peta, menghitung kebtuhan, dll.
·         Analisis
Menentukan bagian – bagian dari suatu masalah, penyelesaian, atau gagasan dan menunjukkan hubungan antar bagian tersebut.Contoh : mengidentifikasi factor penyebab, merumuskan masalah, dll
·         Evaluasi
Mempertimbangkan dan menilai benar – salah, baik dan buruk, bermanfaat – tak bermanfaat.Contoh : beradu argumentasi, memilih solusi yang baik.
·         Kreaitfitas
Merumuskan, merencanakan, memproduksi. Contoh: membuat kerajinan tangan, membuat pola bangun ruang sederhana




Ranah Afektif
·         Penerimaan      : kepekaan terhadap fenomena; menunjukkan perhatian yang terkontrol
·         Responsi          : menunjukkan perhatian aktif, menanggapi
·         Acuan nilai      : Menunjukkan konsistensi perilaku yang mengandung nilai
·         Organisasi       : Menentukan saling berhubungan antar nilai
·         Karakterisasi   : Suatu nilai yang menjadi karakter, telah mampu mengontrol tingkah laku individu
Ranah Psikomotor
·         Gerak reflex                : Responsi terhadap stimulus tanpa sadar
·         Gerakan dasar             : Gerakan yang terpola dan dapat ditebak
·         Gerakan persepsi         : Gerakan yang sudah meningkat karena dibantu kemampuan perceptual

c.       Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan suatu kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

Kompetensi adalah adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secarakonsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yangdimiliki oleh peserta didik.

d.      Ada 5 jenis evaluasi jika dikaitkan dengan fungsi dan tujuan evaluasi yaitu:
Evaluasi Formatif
yakni penilaian yang dilaksanakan pada setiap akhir pokok  bahasan, tujuannya untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap pokok  bahasan tertentu. Informasi dari evaluasi formatif dapat dipakai sebagai umpan balik  bagi pengajar mengenai proses pengajaran.

Evaluasi Sumatif
yaitu penilaian yang dilakukan pada akhir satuan programtertentu, (catur wulan, semester atau tahun ajaran), tujuannya untuk melihat prestasiyang dicapai peserta didik selama satu program yang secara lebih khusus hasilnyaakan merupakan nilai yang tertulis dalam raport dan penentuan kenaikan kelas.

Evaluasi Diagnostik
yaitu penilaian yang dilakukan untuk melihat kelemahansiswa dan faktor-faktor yang diduga menjadi penyebabnya, dilakukan untuk keperluan pemberian bimbingan belajar dan pengajaran remidial, sehingga aspek yang dinilai meliputi kemampuan belajar, aspek-aspek yang melatarbelakangikesulitan belajar yang dialami anak serta berbagai kondisi khusus siswa.

Evaluasi penempatan ( placement )
yaitu penilaian yang ditujukan untuk menempatkan siswa sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya, misalnya dalam pemilihan jurusan atau menempatkan anak pada kerja kelompok dan pemilihankegiatan tambahan. Aspek yang dinilai meliputi bakat, minat, kesanggupan, kondisi phisik, kemampuan dasar, keterampilan dan aspek khusus yang berhubungan dengan proses pengajaran.

Evaluasi Seleksi
yakni penilaian yang ditujukan untuk menyaring atau memilihorang yang paling tepat pada kedudukan atau posisi tertentu. Evaluasi ini dilakukankapan saja diperlukan. Aspek yang dinilai dapat beraneka ragam disesuaikan dengantujuan seleksi, sebab tujuannya adalah memilih calon untuk posisi tertentu, karena ituanalisis dari evaluasi ini biasanya menggunakan kriteria yang bersifat relatif atau berdasar norma kelompok.
4.      Penskoran tes bentuk pilihan ganda ada 3 macam, yakni ; penskoran tanpa ada koreksi jawaban, penskoran ada koreksi jawaban, dan penskoran dengan butir beda bobot.
Pertanyaan :
a.       Pada suatu soal tes mata pelajaran IPS kelas 5  bentuk pilihan ganda ada 40 butir. Aliya dapat menjawab benar 10. Berapakah score Aliya yang diperoleh jika menggunakan penskoran tanpa ada koreksi ?
b.      Pada suatu soal tes mata pelajaran PKn kelas 4  bentuk pilihan ganda ada 50 butir, tiap butir terdiri  4 opsi pilihan. Jika dalam evaluasi tersebut Armahedi dapat menjawab benar 30 butir, menjawab salah 12, dan tidak dijawab ada 8 butir, berapakah score Armahedi yang diperoleh ?

Penyelesaian:
a.) Skor Aliya = B / N x 100 = 10 / 4 x 100  = 25
b.) Butir soal yang tidak dijawab diberi skor 0 Diketahui: B = 30; S = 12 ; P = 4 ; N = 50Ditanya: Skor Armahedi?
5.      Buatlah contoh model penilaian portofolio lengkapilah dengan tabel fisualisasi sehingga guru-guru teman sejawat saudara dapat memahami kinerja saudara dari tampilan kolom-kolom yang saudara pola lalu bandingkan antara asesmen kinerja dengan tes konvensional !
Jawaban :
Contoh Penilaian Portofolio
Nama Siswa                            : Bintang Fitri
Kelas                                       : V
Mata Pelajaran                        : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu                        : 1 Semester
Sampel yang dikumpulkan      : Karangan

No
SK/KD
Aspek yang dinilai
keterangan
Kosa Kata
Sistematika Penulisan
Tata bahasa
1

Menulis Karangan deskriptif




2

Membuat resensi Buku













 

6.      Jenis-jenis asesmen alternative menurut McGraw-Hill School Divisionada 9 macam, sebut / jelaskan masing-masing dengan melengkapi contoh kongkritnya di kelas  !

Jawaban :
Ada banyak jenis asesmen alternatif, menurut McGraw-Hill School Division (dalam Ibrahim, 2003), macam asesmen alternatif antara lain adalah: 
1.      Asesmen kinerja (Performance assessment).
Asesmen kinerja disebut juga dengan asesmen perbuatan (unjuk kerja). Asesmen kinerja dilakukan untuk menilai tugas-tugas yang dilakukan oleh siswa, sehingga guru dapat memiliki informasi yang lengkap tentang siswa.
Contoh : dalam suatu diskusi guru mengamati kinerja siswa, dan menggunakan rubik sebagai alat penilaiannya.
2.      Observasi dan pertanyaan (Observation and Questioning).
Observasi terkait dengan kegiatan evaluasi proses dan hasil belajar dapat dilakukan secara formal yaitu observasi dengan menggunakan instrumen yang sengaja dirancang untuk mengamati unjuk kerja dan kemajuan belajar peserta didik, maupun observasi informal yang dapat dilakukan oleh pendidik tanpa menggunakan instrumen.  
Contoh  : dengan mengamati keterampilan siswa, dengan tabel pengamatan sebagai alat instrumennya.
3.      Presentasi dan Diskusi (Presentation and Discussion).
Misalnya dalam pembelajaran PKn tentang menampilkan sikap cinta lingkungan guru membagi kelas menjadi 5 kelompok. Kemudian siswa disuruh untuk mendiskusikan tata cara hidup berdampingan dengan semua makhluk ciptaan tuhan. Setelah selesai berdiskusi guru menyuruh untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
4.      Proyek dan Investigasi.
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Anda mungkin pernah bahkan sering meminta siswa melakukan suatu tugas secara berkelompok, dimana kegiatan tersebut dapat dirancang oleh siswa atau guru bahkan menghasilkan suatu produk.
Contoh : dalam pemebelajaran IPS, siswa disuruh untuk menganalisis bentuk-bentuk prilaku yang muncul sebagai dampak globalisasi.

5.      Portofolio dan Jurnal.
Portofolio adalah kumpulan dokumen dan karya-karya peserta didik dalam karya tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkembangan belajar dan prestasi siswa.
Jurnal pada dasarnya merupakan catatan siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran, sehingga jurnal berisi deskripsi proses pembelajaran dengan       kekuatan dan kelemahan siswa terkait dengan kinerja ataupun sikap.
Contoh :  kelas I SD siswa belajar sains dengan beberapa kompetensi diantaranya mengenal anggota tubuh, mengetahui fungsi-fungsi anggota tubuh dan mengidentifikasi cara mempelihara kesehatan anggota tubuh manusia.
6.      Wawancara (interview) dan konferensi. 
Wawancara adalah cara untuk memperoleh informasi mendalam yang diberikan secara lisan dan spontan, tentang wawasan, pandangan atau aspek kepribadian peserta didik.
Konferensi adalah diskusi tidak formal yang melibatkan guru dengan siswa
Contoh : Guru ingin melakukan bimbingan terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan melalui tanya-jawab secara intensif.
7.      Evaluasi diri oleh siswa.
Penilaian diri merupakan teknik penilaian yang digunakan agar peserta didik dapat mengemukakan kelebihan dan kekurangan diri dalam berbagai hal. Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian dimana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Contoh : setelah pembelajaran selesai, siswa diberi form format penilaian terhadap diri sendiri
8.      Tes buatan siswa.
Adakalanya guru meminta siswa untuk membuat soal sendiri, setelah itu soal tersebut diberikan kepada siswa lain untuk menjawab pertanyaan tersebut, begitu juga sebaliknya.
             9. Pekerjaan Rumah.
Guru memberikan tugas yang harus dikerjakan dirumah, seperti pelajaran Bahasa Indonesia mendengarkan berita. Siswa di minta untuk menyimak berita dari televisi kemudian mencatat pokok-pokok beritanya.