water blaster

water blaster

Kamis, 26 Oktober 2017

Sampo dalam kehidupan manusia

SAMPO DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Penulis : Ghaida Nisa, S.Pd
ghaidanisa02@gmail.com
 


Abstrak
Rambut merupakan salah satu mahkota bagi kaum wanita. Tidak sedikit juga kaum laki-laki memperhatikan penampilan rambuntnya. Terkadang trend gaya rambut pun menyelimuti hiruk pikuk kehidupan wanita. Mengikuti perkembangan gaya rambut bagi kaum adam dan hawa menjadi salah satu gaya hidup manusia. Banyak wanita yang merawat dengan baik rambutnya. Salah satu merawat rambut dengan membersihkan rambut secara rutin dengan keramas. Kegiatan keramas biasanya menggunakan sampo. Bahan kimia yang terkandung dalam sampo. sampo didefinisikan sebagai yaitu sediaan yang mengandung surfaktan dalam bentuk yang cocok dan berguna untuk menghilangkan kotoran dan lemak yang melekat pada rambut dan kulit kepala agar tidak membahayakan rambut, kulit kepala, dan kesehatan si pemakai. Pada awalnya shampoo dibuat dari berbagai jenis bahan yang diperoleh dari sumber alam, seperti sari biji rerak, sari daging kelapa, sari abu merang ( sekam padi).  Shampoo yang menggunakan bahan alam sudah banyak ditinggalkan, dan diganti dengan shampo yang dibuat dari detergen. Bahan utama pada shampoo adalah surfaktan (sabun dan detergent). Sampo mengandung bahan kimia: Sodium Lauryl, Diethanolamine, Parabens, Formaldehyde, Ammonium Xylene Sulfonate.

Kata kunci : sampo, bahan kimia








Pendahuluan
            Dalam kehidupan sehari-hari manusia merawat tubuh dengan berbagai cara. Salah satu yang dimiliki manusia adalah rambut. Rambut merupakan salah satu mahkota bagi kaum wanita. Tidak sedikit juga kaum laki-laki memperhatikan penampilan rambuntnya. Terkadang trend gaya rambut pun menyelimuti hiruk pikuk kehidupan wanita. Mengikuti perkembangan gaya rambut bagi kaum adam dan hawa menjadi salah satu gaya hidup manusia. Banyak wanita yang merawat dengan baik rambutnya. Salah satu merawat rambut dengan membersihkan rambut secara rutin dengan keramas. Kegiatan keramas biasanya menggunakan sampo.
            Sebagaian masyarakat hanya mengguakan sampo untuk kebutuhan keramas tanpa melihat komposisi zat kimia yang digunakan dalam pembuatan sampo. Masyarakat saat ini harus lebih cerdas dalam memilih produk untuk sampo. Banyak orang yang terkadang tidak cocok dengan suatu sampo dan menimbulkan berbagai macam seperti ketombe, rambut bercabang, kering dll. Setiap jenis rambut dianjurnya untuk memilih sampo sesuai dengan jenis rambutnya. Berbagai macam produk sampo yang ada di swalayan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan tepat.
            Bahan kimia yang terkandung dalam sampo sangat mempengaruhi efektifitas sebuah sampo. Fungsi sampo yang semula hanya membersihkan rambut sekarang berkembang menjadi multifungsi. Berbagai macam seperti rambut agar hitam, rambut agar lurus, rambut agar tidak berketombe, rambut agar wangi, rambut agar lembut dll. Semakin banyak tuntutan terhadap sampo, maka industri terus berinovasi dalam menciptakan produk sampo yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Bagian Inti
Sampo (bahasa Inggris: Shampoo) adalah sejenis cairan, seperti sabun, yang berfungsi untuk meningkatkan tegangan permukaan kulit (umumnya kulit kepala) sehingga dapat meluruhkan kotoran (membersihkan). Kegiatan membersihkan kulit kepala dan rambut ini disebut keramas. Pada saat keramas, individu dianggap melakukan perawatan dengan mencuci rambut dan kulit kepala agar bersih dari minyak, debu, serpihan kulit, dan kotoran lain yang menempel dirambut seiring aktivitas yang dilakukannya.

Dalam pengertian ilmiahnya, sampo didefinisikan sebagai yaitu sediaan yang mengandung surfaktan dalam bentuk yang cocok dan berguna untuk menghilangkan kotoran dan lemak yang melekat pada rambut dan kulit kepala agar tidak membahayakan rambut, kulit kepala, dan kesehatan si pemakai.
Sampo pada umumnya digunakan dengan mencampurkannya dengan air dengan tujuan untuk melarutkan minyak alami yang dikeluarkan oleh tubuh untuk melindungi rambut dan membersihkan kotoran yang melekat.  Namun tidak semua sampo berupa cairan atau digunakan dengan campuran air, ada juga sampo kering berupa serbuk yang tidak menggunakan air. Sampo kering ini selain digunakan oleh manusia, lebih umum digunakan untuk binatang peliharaan seperti kucing yang tidak menyukai bersentuhan dengan air ataupun anjing. Beberapa industri yang memproduksi sampo atau perawatan rambut umumnya juga mengeluarkan produk kondisioner dengan tujuan untuk mempermudah pengguna sampo menata kembali rambutnya.
Macam-macam sampo
1. Sampo untuk rambut diwarnai dan dikeriting
Sampo ada yang dibuat khusus untuk rambut yang dicat, diberi warna atau dikeriting karena rambut cukup menderita dengan masuknya cairan kimia hingga rambut dan hal ini bisa mempengaruhi kondisi kesehatan rambut. Sampo jenis ini lembut sehingga cocok untuk rambut yang telah mengalami proses kimiawi.
2. Sampo untuk membersihkan secara menyeluruh
Sampo untuk membersihkan secara menyeluruh biasanya mengandung acid atau asam yang di dapat dari apel, lemon, atau cuka yang berfungsi untuk menghilangkan residu atau sisa produk perawatan semacam creambath, busa untuk rambut, hairspray, lilin rambut, jelly rambut, dan produk lainnya yang tertinggal di kulit kepala. Jenis sampo ini sangat cocok digunakan saat rambut akan melalui proses kimiawi agar rambut dan kulit kepala benar-benar bersih dengan tujuan proses kimiawi yang digunakan pada pengeritingan, pewarnaan dapat di serap dengan baik.Karena unsur asam mengurangi minyak maka jenis sampi ini dapat membuat rambut menjadi kering jika digunakan terlalu sering dan disarankan untuk mengunakannya paling banyak dalam jangka waktu satu kali seminggu.

3. Sampo penambah volume
Jenis sampo ini mengandung protein yang membuatrambut terlhat lebih berisi atau tebal. Bila dipakai terlalu sering maka akan terjadi penumpukan residu atau sisa sampo sehingga mengakhibatkan rambut terlihat tidak bersih. Jika rambut termasuk jenis rambut yang halus, lepek atau mengembang, tipis maka bisa digunakan jenis sampo ini. Namun hindari penggunaan yang terlalu sering.
Bentuk-Bentuk Sampo
Sampo disajikan dala berbagai bentuk meliputi bubuk, emulsi, krim atau pasta dan larutan.
1. Sampo bubuk
sebagai dasar sampo digunakan sabun bubuk, sedangkan sebagai zat pengencer biasanya digunakan natrium karbonat, natrium bikabonat, natrium seskuikarbonat, dinatrium fosfat atau boraks. Sampo jenis ini dapat dikombinasikan dengan zat warna alam hena atau kamomil, sehiingga dapat memberikan efek pewarnaan pada rambut. Agar dalam air sadah dapat berbusa, biasanya bubuk sabun diganti dengan natrium laurilsulfat.
gambar 1. sampo bubuk
2. Sampo emulsi
Sampo ini mudah dituang karena konsistensinya tidak begitu kental.Tergantung dari jenis zat tambahan yang digunakan. sampo ini diedarkan dengan berbagai nama seperti sampo lanolin, sampo telur, sampo protein, sampo brendi, sampo susu, sampo lemon atau bahkan sampo strawberry.
gambar 2. sampo emulsi
3. Sampo krim atau pasta
Sebagai bahan dasar yang digunakan natrium alkilsulfat dari jenis alkohol rantai sedang yang dapat memberikan konsistensi kental. Untuk membuat sampo pasta digunakan malam seperti setilalkohol sebagai pengental. Dan sebagai pemantap busa dapat digunakan dietanolamida minyak kelapa atau isopronolamida laurat.
gambar 3. sampo krim
4. Sampo larutan
Sampo larutan merupakan larutan jernih. Faktor yang harus diperhatikan dalam formulasi sampo ini meliputi viskositas, warna, keharuman, pembentuka dan stabilitas busa dan pegawetan. Zat pengawet yang lazim digunakan meliputi 0,2% larutan formaldehida, 40% garam febilraksa, kedua zat ini sangat beracun sehingga perlu memperhatikan batas kadar yang ditetapkan pemerintah, Parfum yang digunakan sebanyak 0,3%-1% tetapi umumnya berkadar 0,5%.
gambar 4. sampo larutan
Shampoo adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud keramas rambut, sehingga setelah itu kulit kepala dan rambut menjadi bersih, dan sedapat mungkin menjadi lembut, mudah diatur dan berkilau.  Dan merupakan produk perawatan rambut yang digunakan untuk menghilangkan minyak, debu, serpihan kulit, dan kotoran lain dari rambut. Kata shampoo berasal dari bahasa Hindi champo, bentuk imperatif dari champna, "memijat". Di Indonesia dulu shampoo dibuat dari merang yang dibakar menjadi abu dan dicampur dengan air.
Shampoo adalah suatu zat yang terdiri dari surfaktan, pelembut, pembentuk busa, pengental dan sebagainya yang berguna untuk membersihkan kotoran yang melekat pada rambut seperti sebum, keringat, sehingga rambut akan kelihatan lebih bersih, indah dan mudah ditata.  
Sebuah formulasi shampoo yang baik mempunyai kemampuan khusus yang dapat meminimalisasi iritasi mata, mengontrol ketombe (dandruff) serta dapat memperbaiki struktur rambut secara keseluruhan.
Preparat shampoo harus meninggalkan kesan harum pada rambut, lembut dan mudah diatur, memiliki performance yang baik (warna dan viskositas yang baik) harga yang murah dan terjangkau. Secara spesifik suatu shampoo harus:
1.    Mudah larut dalam air, walapun air sadah tanpa mengalami pengendapan
2.    Memiliki daya bersih yang baik tanpa terlalu banyak menghilangkan minyak dari kulit kepala
3.    Menjadikan rambut halus, lembut serta mudah disisir
4.    Cepat bebusa dan mudah dibilas serta tidak menimbulkan iritasi jika kontak dengan mata
5.    Memiliki pH yang baik netral maupun sedikit basa
6.    Tidak iritasi pada tangan dan kulit kepala
7.    Memiliki performa yang baik
Antidandruff shampoo merupakan shampooyang ditujukan untuk mengontrol sel kulit mati dikulit kepala, formulasinya hamper sama seperti shampoo lain tetapi ditambahkan bahan aktif seperti senium sulfide, zinc pirythion, sulfur.
Shampoo, bila dicampur dengan air, dapat melarutkan minyak alami yang dikeluarkan oleh tubuh untuk melindungi rambut. Setelah mencuci rambut dengan shampoo, biasanya digunakan produk conditioner agar rambut mudah ditata kembali.
Shampoo untuk bayi dibuat sedemikian rupa sehingga tidak perih di mata. Shampoo untuk binatang juga dapat mengandung insektisida untuk membunuh kutu. Beberapa shampoo manusia tidak dapat digunakan untuk binatang karena mengandung seng (misalnya shampoo anti ketombe). Logam ini tidak beracun bagi manusia, namun berbahaya bagi binatang.
Pada awalnya shampoo dibuat dari berbagai jenis bahan yang diperoleh dari sumber alam, seperti sari biji rerak, sari daging kelapa, sari abu merang ( sekam padi).  Shampoo yang menggunakan bahan alam sudah banyak ditinggalkan, dan diganti dengan shampo yang dibuat dari detergen. 
Agar shampo berfungsi sebagaimana disebutkan diatas, shampoo harus memiliki sifat sebagai berikut :
  1. Shampoo harus dapat membentuk busa yang berlebih, yang terbentuk dengan cepat, lembut dan mudah dihilangkan dengan membilas dengan air.
  2. Shampoo harus mempunyai sifat detergensi yang baik tetapi tidak berlebihan, karena jika tidak kulit kepala menjadi kering.
  3. Shampoo harus dapat menghilangkan segala kotoran pada rambut, tetapi dapat mengganti lemak natural yang ikut tercuci dengan zat lipid yang ada didalam komposisi shampo.  Kotoran rambut yang dimaksud tentunya sangat kompleks yaitu : sekret dari kulit, sel kulit yang rusak, kotoran yang disebabkan oleh lingkungan dan sisa sediaan kosmetik.
  4. Tidak mengiritasi kulit kepala dan juga mata.
  5. Shampoo harus tetap stabil.  Shampo yang dibuat transparan tidak boleh menjadi keruh dalam penyimpanan.  Viskositas dan pH nya juga harus tetap konstan, shampo harus tidak terpengaruh oleh wadahnya ataupun jasadrenik dan dapat mempertahankan bau parfum yang ditambahkan kedalamnya.
 Detergen yang digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan shampo memiliki sifat fisikokimia tersendiri yang umumnya tidak sepenuhnya searah dengan ciri sifat yang dikehendaki untuk shampo.  Umumnya, detergen dapat melarutkan  lemak dan daya pembersihnya kuat, sehingga jika digunakan untuk keramas rambut, lemak rambut dapat hilang, rambut menjadi kering, kusam dan mudah menjadi kusut, menyebabkan sukar diatur.
Sifat detergen yang terutama dikehendaki untuk shampo adalah kemampuan membangkitkan busa.  Jenis detergen yang paling lazim diedarkan tergolong alkil sulfat, terutama laurilsulfat, juga alkohol monohidrat dengan rantai C10 – 18.  Sifat detergen ini tergantung pada panjang rantai alkohol lemak yang digunakan.  Homolog rendah seperti C12 ( lauril ) dan C14 ( miristil ) memiliki sifat yang lebih baik dibandingkan dengan homolog yang lebih tinggi seperti C16 ( palmitil ) dan C18 ( stearil ) dalam hal memberikan busa dan basah dengan sifat pembersih yang baik, meskipun suhu rendah.  Detergen alkilsulfat yang dibuat dari alkohol lemak, kelarutannya menurun  dengan meningkatnya homolog rantai karbonnya, sehingga shampo yang dibuat dari detergen alkilsulfat dengan atom C16-18 tidak dapat disimpan pada suhu rendah.  Kelarutan detergen alkilsulfat dalam air berkurang, sehingga tidak begitu berbusa, lagipula detergen ini dipengaruhi oleh efek air sadah.
Detergen alkilsulfat dengan alkohol lemak dengan rantai karbon kurang dari 10 seperti C8 ( kaprilil ) dan C10 ( kapril ) lebih condong menunjukkan sifat iritasi. Detergen alkilsulfat dengan rantai karbon 12 – 14 adalah noniritan, memberikan cukup busa pada suhu kamar, dan tidak mudah rusak dalam penyimpanan.
Trietanolamina ( TEA ) laurilsulfat dianggap paling luas dapat diterima untuk digunakan dalam pembuatan shampo, disamping itu dalam penyimpanan tetap stabil.  Amonium alkilsulfat, meskipun memiliki keaktifan pembersih yang sedang, tetapi jarang digunakan untuk pembuatan shampo, karena suhu padatnya tinggi.  Biasanya senyawa ini digunakan sebagai campuran detergen seperti nampak pada amonium monoetanolamina atau amonium trietanolamina alkilsulfat.  Shampo dengan formulasi tersebut memiliki pembersih dan pembusa yang baik, rambut yang dikeramas dengan shampo ini masih mudah diatur.
Di samping itu detergen yang digunakan untuk pembuatan shampo, harus memiliki sifat berikut :
1.      Harus bebas reaksi iritasi dan toksik, terutama pada kulit dan mata atau mukosa tertentu.
2.      Tidak boleh memberikan bau tidak enak, atau bau yang tidak mungkin ditutupi dengan baik.
3.      Warnanya tidak boleh menyolok
CARA PEMBUATAN SAMPO
a.    Shampoo krim atau pasta
Detergen dipanaskan dengan air pada suhu pada lebih kurang 800 dalam panci dinding rangkap, sambil terus diaduk. Tambahkan zat malam, terus diaduk lebih kurang 15 menit. Biarkan campuran ini pada suhu lebih kurang 40-500C. Tambahkan parfum, aduk terus hingga homogen; lanjutkan pengadukan untuk menghilangkan udara. Wadahkan selagi panas.
b.    Shampoo larutan
Jika digunakan alkilolamida, mula-mula zat ini dilarutkan dalam setengah bagian detergen yang digunakan dengan pemanasan hati-hati. Kemudian tambahkan sisa detergen sedikit demi sedikit, sambil terus diaduk; tambahkan zat warna yang telah dilarutkan dalam air secukupnya; jika masih terdapat sisa air tambahkan sedikit demi sedikit, sambil terus diaduk untuk mencegah terjadinya busa.
 BAHAN UTAMA
Bahan utama pada shampoo adalah surfaktan (sabun dan detergent). Sabun adalah garam dan asam lemak. Hasil reaksi antara lemak dan minyak hewan dan tumbuhan dengan alkali (Contoh : NaOH,KOH) Kekurangan : tidak membentuk busa oleh air sadah, diatasi dengan penambahan chelating agent.
a.  Anionik
·                    Gol. Alkyl benzene sulfonat
      Mis. Sodium dodecyl benzene sulfonate 
·                    Gol. Primary alkyl sulfat
      Mis. Triethanolamine lauryl sulfate
·                    Gol. Secondary alkyl sulfat
     Mis. Lauryc monoglyceride ammonium sulfate
·                    Gol. Sarcosine
     Mis. Laurosyl sarcoine, Cocoyl sarcosine
b. Kationik
Garam amonium kuarterner
Mis. Dstearyl dimethyl ommonium chloride, dilauryl dimethyl ammonium chloride, cetyl    trimethyl ammonium bromida.
c.  Amfoterik
Mis. Miranol
d. Non Ionik
    Mis. Tween, Pluronic F-68
ZAT TAMBAHAN SHAMPOO
Untuk memperbaiki sifat detergen yang menunjukkan pengaruh jelek terhadap rambut, perlu ditambahkan zat tambahan shampo dalam formulasi shampo.
1.  Alkolobromida asam lemak
Digunakan untuk meningkatkan stabilitas busa dan memperbaiki viskositas.  Zat ini merupakan hasil kondensasi asam lemak dengan monoetanolamina (MEA), dietanolamina ( DEA ), atau isopropanolamina yang sesuai.
2.  Lemak bulu domba, lanolin atau salah satu derivatnya, kolesterol, oleilalkohol, dan asetogliserida. Digunakan untuk maksud memperbaiki efek kondisioner detergen dasar shampo yang digunakan, sehingga rambut yang dikeramasshampokan akan mudah diatur dan memberikan penampilan rambut yang serasi.
3. Asam amino                                                        
    Terutama asam amino essensial, digunakan sebagai zat tambahan shampo dengan harapan, setelah rambut dikeramas, zat ini akan tetap tertinggal pada kulit kepala dan rambut, dan berfungsi sebagai pelembab, karena asam amino memiliki sifat higroskopik yang akan memperbaiki kelembaban rambut.
4.  Zat tambahan shampoo lain
Terdiri dari berbagai jenis zat, umunya diharapkan untuk menimbulkan efek terhadap pembentukan dan stabilisasi busa ; meliputi zat golongan glikol, provinilpirolidon, karboksimetilselulosa, dan silikon cair, terutama yang kadarnya lebih kurang 4%.

  1. Form Boidel
    Bahan yang meningkatkan kualitas, volume, dan stabilitas busa. Membantu meningkatkan stabilitas dan efek kondisioner. Contoh : dodecyl benzene sulfonate, lauroyl monoethanolomide.
  2. Conditioning agent
    Merupakan bahan berlemak yang memudahkan rambut untuk disisir. conditioning agent melapisi helai rambul → halus dan mengkilap. Harus mudah dibilas, tidak meninggalkan rasa berminyak (lengket) di rambut. Contoh lanolin, minyak mineral, telur, polipeptida
  3.   Opacifying agent
    Bahan yang memberikan warna buram pada shampoo. Penting pada pembuatan shampoo jenis krim & losio. Contoh : Cetyl alcohol, stearyl alcohol, spermaceti, glycol monodistearate, Mg stearate
  4. Clarifying agent
    Bahan yang digunakan untuk mencegah kekeruhan pada shampoo terutama untuk shampoo dengan bahan utama sabun. Penting pada pembuatan shampoo cair (likuid shampoo). Contoh : butil alkohol, isopropil alkohol etil alkohol, metilen glikol, EDTA
  5. Cleating agen Sequestering agent
    Bahan yang mencegah terbentuknya sabun Ca atau Mg karena air sadah. Contoh : asam sitrat, EDTA. Dapat digantikan oleh surfaktan non-ionik
  6. Thickening agent
    Bahan yang meningkatkan viskositas shampoo. Contoh : gom akasia, tragakan, CMC, Methocel. Kekurangan : dapat membentuk lapisan film pada helai rambut
  7. Preservatif
    Bahan yang berguna melindungi sampo dari mikroba yang dapat menyebabkan rusaknya sampo, Harus dipilih. Contoh : formadehid, etil alkohol, ester parahidroksibenzoat
  8. Anti dandruff agent
    Anti dandruff agent umumnya bersifat antimikroba, ditambahkan ke dalam shampoo dalam jumlah kecil. Contoh : Sulfur, Asam Salisilat, Resorsinol, Selenium Sulfida, Zink Piriton
  9. Penunjang Stabilitas
    Bahan-bahan tertentu dapat ditambahkan ke dalam sampo dengan tujuan menunjang stabilitas shampoo (stability additive)
    • Antioxidant
            Mencegah perubahan warna dan bau sediaan akibat oksidosi,
            • Sunsreen












PENUTUP
KESIMPULAN
Shampoo adalah suatu zat yang terdiri dari surfaktan, pelembut, pembentuk busa, pengental dan sebagainya yang berguna untuk membersihkan kotoran yang melekat pada rambut seperti sebum, keringat, sehingga rambut akan kelihatan lebih bersih, indah dan mudah ditata.  
 Detergen yang digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan shampo memiliki sifat fisikokimia tersendiri yang umumnya tidak sepenuhnya searah dengan ciri sifat yang dikehendaki untuk shampo.  Umumnya, detergen dapat melarutkan  lemak dan daya pembersihnya kuat, sehingga jika digunakan untuk keramas rambut, lemak rambut dapat hilang, rambut menjadi kering, kusam dan mudah menjadi kusut, menyebabkan sukar diatur. Sampo mengandung bahan kimia: Sodium Lauryl, Diethanolamine, Parabens, Formaldehyde, Ammonium Xylene Sulfonate.

DAFTAR PUSTAKA
Precilia Stevani. 2013. Kosmetik Sampo. pada laman http://preciliaestevani.blogspot.co.id/2013/06/makalah-kosmetologi-shampoo.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Sampo